"Fahza, ibu minta tolong kabari dosen kalau zahra gak bisa masuk untuk sore ini juga untuk beberapa hari ke depan ya nak! " isak tangis ibu zahra terdengar dibalik telpon genggamnya.
"Zahra kenapa buk?" suara fahza meninggi dengan mata yang terbuka lebar, dahi yang mengerut dan jemarinya yang mulai mengetuk benda apa pun yang ada di sekitarnya. Kebiasaan ini yang selalu berulang saat ia mulai waspada atau ketakutan.
"Kamu kesini aja ya nak, di RS. Sucipto!" ucap ibu zahra yang disusul dengan salam sebagai penutup pembicaraan mereka.
Sepanjang perjalanan, memori fahza kembali memutar celetukan zahra beberapa bulan lalu saat mereka tengah duduk di rerumputan samping gedung fakultas mereka sambil menunggu jam pelajaran berikutnya.
"Aku merasa ada aura yang tidak enak di semester depan." celetuk sang gadis berwajah mungil sambil tersenyum getir pada temannya.
"Emangnya ada pelajaran yang sulit ya? Kok kamu ngerasa aura buruk gitu? " sahut teman dekatnya dengan dahinya yang mulai mengerut serta tatapan yang penuh pertanyaan.
"Bukan itu fah, mana ada pelajaran yang beraura buruk. Bagi kamu sih iyaa, haha" jawab zahra sekenanya sambil menutup mulutnya untuk menahan tawa walau anggota badannya tetap berguncang saat tertawa.
Fahza mengerucutkan bibirnya dan memutar bola matanya, jengah mendengar ejekan zahra. Karena zahra tahu kalau fahza sangat anti dengan pelajaran yang memiliki banyak tugas atau pun yang membutuhkan bacaan yang banyak untuk memahami satu materi. Namun seketika ia merasa akan terjadi hal buruk pada zahra hingga ia menatap zahra lekat-lekat dengan penuh selidik.
"Fah,, kamu baik-baik aja? Tampaknya matamu bentar lagi mau keluar loh!" tawa zahra kembali pecah hingga tangannya secara otomatis memegangi mulutnya untuk kembali menahan tawa. Zahra segera bangkit dari tempat duduknya untuk menyusul fahza yang seketika langsung meninggalkannya setelah mendengar ejekan zahra untuk yang kesekian kalinya.
...
"Buk, zahra kenapa?" pertaannya dalam benak fahza langsung diutarakannya pada ibu fahza sesaat setelah sampai di rumah sakit.
"Zahra ditabrak orang saat ia mau ke kampus tadi siang nak!" tangis ibu zahra pecah saat menjelaskan kondisi anaknya pada fahza.
#salamhangat
#cerpenmalamsabtu
#memulaihobinulis
alurnya aku paham ada penasarannya gtu. but masih binggung nama keduanya masih bolak balik diaku ingatnya sebab hampir sama. i think ini kayak your story keknya kan?. aku tunggu kelanjutan ceritanya
BalasHapusXie xie Rahmayanti Fauzi (Rafa)..
BalasHapusUntuk kelanjutannya mungkin d stop dulu.. Hehe